Subscribe:

Ads 468x60px

sedang melaut

Senin, 05 Oktober 2015

Pengaruh pH terhadap eksresi amonia, aktivitas enzim Na+/K+-ATPase dan histologi insang ikan lele perak (Rhamdia quelen)

Senyawa nitrogen utama yang diekskresikan oleh ikan adalah amonia, dan dapat mencapai konsentrasi yang beracun pada kegiatan budidaya ikan dengan kepadatan tinggi sehingga mempegaruhi laju pertumbuhan dan produktivitas. Selain amonia, limbah nitrogen juga dapat diekskresikan dalam bentuk urea), kreatinin, protein, nitrit, dan nitrat. Amonia adalah racun walaupun pada konsentrasi rendah, terutama dalam bentuk amonia yang tidak terionisasi (NH3). Sumber amonia yang utama pada ikan adalah katabolisme protein, yang sebagian besar diproduksi di hati selama transaminasi asam amino dan diikuti oleh deaminasi glutamat. Amonia diekskresikan melalui insang dan eksresi amoniak pada ikan teleosts meningkatkan setelah makan . pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH memainkan peran penting pada proses homeostasis ikan. Kenaikan atau penurunan pH dilaporkan telah menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa, regulasi ion dan ekskresi amonia. Ikan yang terpapar air alkali menunjukkan peningkatan plasma amonia.. Pada perairan basa, jumlah ion H+ yang tersedia untuk bereaksi dengan NH3 untuk menghasilkan NH4+ sangat rendah, dan pada kondisi ini plasma NH3 gradien air berkurang, penurunan ekskresi NH3 dan sehingga terakumulasi dalam plasma dan jaringan.
Budidaya ikan lele perak, Rhamdia quelen (Heptapteridae) di Brazil telah berkembang karena laju pertumbuhan yang baik, kebiasaan makan omnivora, tingkat pembuahan dan penetasan yang tinggi, dan penerimaan oleh konsumen. Namun kendala utama adalah sumber air yang berasal dari sungai yang mempunyai kisaran pH antara 5.0 sampai 9.0 dan perubahan pH secara ekstrim kadang terjadi secara mendadak. Pengasaman air dapat terjadi di tempat-tempat di mana tanah mengandung kation asam, seperti Al3+ atau besi sulfida, ketika pada kondisi teroksigenasi dalam bentuk asam sulfat, polusi udara (hujan asam), atau karena adanya humat dan asam fulvat yang terbentuk di dalam tanah melalui dekomposisi bahan organik, seperti di perairan hitam . Perairan bersifat alkali dapat terjadi karenat erosi tanah yang mengandung bikarbonat tinggi dan tingkat karbonat dan operasi penambangan.
Kisaran pH terbaik untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan lele perak 8,0-8,5. Kelangsungan hidup juvenil pada air yang sangat asam dan basa selama 96 jam dapat ditingkatkan dengan penambahan Ca2+. Inkubasi telur optimal dan pertumbuhan larva yang lebih tinggi, kelangsungan hidup, dan biomassa spesies ini diperoleh pada 30-70 mg /L CaCO3 pada pH 8,0-8,5. Pertumbuhan lele perak remaja lebih tinggi pada pH 7,0 dibandingkan pada pH asam (pH 5,5) atau basa (pH 9,0). Artikel ini berusaha membahasa tentang tingkat toksisitas amonia pada pH berbeda, kemudian produksi amonia dan aktivitas enzim Na+/K+-ATPase pada ikan yang diberi kejutan pH pada juvenil ikan lele perak (Rhamdia quelen).

0 komentar: